Puisi, Ayah || TATA PETRONELA

Ayah
Ilustarsi (Sumber: berkaspuisi.com)


Ayah kau adalah pahlawanku.
Sejak Ibu sakit, engkau bekerja sendiri. 
Membanting tulang dari pagi hingga sore 
untuk menafkai Putra-Putrimu dan Ibu.

Ayah
Rambutmu mulai beruban
Kulitmu mulai keriput termakan usia.
Namun kasihmu tak pernah menua.

Ayah, dalam setiap jejak langkahku.
Kuucapkan, maafkan  aku
Untuk semua kata-kataku yang meluki hatimu.

Ayah, aku tak bisa membalas jasamu.
Lantunan doa dan sujud syukur kepada Yang Kuasa
Agar engkau tetap tegar dan kuat, adalah hal yang bisa kulakan.
Berusaha menjadi baik dan berguna bagi keluarga dan orang lain adalah perjuangku.
Perjuangan untuk membahagiakannmu.

Baca jugaPuisi Ibu

Ayah, tutunlan aku dengan cintamu
Keringatmu adalah semangatku.
Jerih payahmu adalah kekuatanku
Kebagianmu adalah motifasi dalam setiap langkahku.

Ayah, di sini aku selalu berharap
dan memohon kepada Empuhnya hidup
Agar engkau tetap sehat dan tegar menafkai kami.
Agar terus bersabar menghadap badai yang silih berganti.

Hingga dalam diamku, 
Kulantakuan
Tuhan
Lindungah Ayah dan Ibuku
Berkatilah mereka.

Ayah 
Sehatlah selalu.
Ibu
Kuatkanlah hatimu.

Ayah dan Ibu
Aku mencintai kalian sepanjang masa.

Penulis | Tata

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama